Kamis, 04 Juli 2013

Sate Maranggi Cibungur Purwakarta

 

Dari sekian banyak makanan khas Purwakarta, ada satu yang menurut saya sangat menonjol baik itu dari segi rasa, lokasi, dan jumlah pengunjung yang datang, apalagi kalau bukan Sate Maranggi Cibungur. Makanan ini dapat anda jumpai di Purwakarta yang lokasi persisnya berada di Desa Cibungur, antara jalan raya Cikopo - Sadang. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, "SATE" tentu sudah tak asing lagi di telinga kita, tidak hanya di Purwakarta tapi juga di daerah-daerah lain banyak orang berjualan Sate, tapi setiap daerah tentu mempunyai perbedaan rasa sehingga makanan berupa Sate bisa menjadi ciri khas dari daerah mana sate itu berasal, begitupun dengan Sate Maranggi Cibungur , bumbu dan sambal pedas dengan campuran tomat dan kecap nya menjadi ciri tersendiri untuk rasa Sate Maranggi Cibungur ini yang Rumah Makan nya di beri nama Sate Maranggi dan Es Kelapa Muda Cibungur Purwakarta.

Simping Purwakarta

 
Simping adalah makanan khas dari daerah Purwakarta, Jawa Barat. Bentuknya berupa lembaran pipih, bundar tipis, biasanya berwarna putih, dan rasanya gurih. Makanan ini dibuat dari tepung beras yang diberi beberapa bumbu. Simping mirip dengan lembaran yang dipakai untuk menjepit gulali (rambut-rambutan).
Saat ini simping tidak hanya di produksi di Purwakarta, tetapi juga di daerah lain seperti Karawang dan tidak kalah rasanya dengan simping hasil produksi Purwakarta.

Tape Bendul

Memasuki musim mudik pedagang tape bendul kebanjiran pembeli. Para pemudik mengunjungi kios-kios tape yang berjejer di pinggiran jalan raya di Desa Sukatani, Kecamatan Sukatani itu. Pemudik sengaja membeli penganan berbahan baku singkong yang digantung secara mencolok di setiap gerai-garai, itu sebagai buah tangan untuk dibawa pulang kekampung halaman.
Dari pantauan RAKA sepanjang libur lebaran kali ini, para pemudik tak henti-hentinya markir di kios-kios penjual tape dari pagi hingga menjelang malam, lantaran kios tape tak pernah tutup alias buka selama 24 jam.

Permendagri No 12 Tahun 2007


PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR 12 TAHUN 2007
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENDAYAGUNAAN DATA PROFIL DESA DAN
KELURAHAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI DALAM NEGERI,

Bupati Dedi Mulyadi Ikut Menari Bali

 

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi ikut menari Bali dalam acara Panggung Nusantara di Jalan Sudirman, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (15/6) malam. Panggung Nusantara menampilkan berbagai kesenian dari berbagai daerah di Indonesia, sekaligus kemeriahan pasar malam, kuliner khas Jawa Barat dalam rangkaian Kemilau Cahaya Purwakarta Istimewa untuk memeriahkan peringatan hari jadi Kabupaten Purwakarta ke-45 dan Kota Purwakarta ke-182 tahun.

Peserta Budaya ASEAN mengelilingi Kota Purwakarta, bersama Bupati Purwakarta.

 IMG_5139

Peserta Festival Budaya ASEAN 2013 dari 9 Negara mengikuti kegiatan sepeda santai bersama Bupati Purwakarta, H. Dedi Mulyadi  mengelilingi Kota Purwakarta pada  Jumat pagi (28/6). Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka  mengenalkan Kota Purwakarta kepada Peserta Festival yang akan tampil dalam Acara Kemilau Budaya Nusantara, sabtu malam 29 Juni 2013 nanti. 

Purwakarta Raih Dua Rekor Muri Sekaligus

 

Kabupaten Purwakarta satu-satunya  peraih Rekor MURI dua sekaligus pertama di Indonesia  dua rekor Muri  sekaligus dalam satu perayaan yaitu pawai lampu Lampion terbanyak hingga 56742 buah dan penerbangan lampu lampion sebanyak 5 ribu bua lampu lampion di Festival Budaya Asean serta festival egrang terbanyak  didalam kegiatan Hari Jadi Kabupaten Purwakarta
 

PURWAKARTA GELAR FESTIVAL BUDAYA ASEAN DAN KEMILAU CAHAYA

 Kesenian Filipina

Sembilan Negara ASEAN memeriahkan Festival Budaya Asean dan Kemilau Cahaya Purwakarta Istimewa dalam Puncak acara Hari Jadi Purwakarta ke 182 dan Kabupaten Purwakarta ke 45, Sabtu malam (29/06) yang digelar sepanjang jalan Jendral sudirman pasar juma’ah menuju Gedung Kembar Jl. KK. Singawinata Purwakarta. 

Peserta festival budaya Asean yang terdiri dari 9 Negara, yakni Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam, Kamboja, Laos, Filipina, Brunei Darussalam dan Myanmar berbaur bersama tim kesenian dari 10 propinsi di Indonesia dan 10 kabupaten kota di jawa barat, termasuk dengan peserta festival lampion yang berasal dari pegawai pemkab, BUMD, Pelajar, hingga masyarakat desa.
 

Festival Budaya Asean Di Purwakarta Jawa Barat Indonesia 29 Juni 2013

Rangkaian kegiatan memperingati Hari Jadi Kabupaten Purwakarta ke-45 Tahun dan Kota Purwakarta ke-182  Tahun di mulai dengan  pengajian mitembeyan  (peringatan),  berbagai  kesenian  seperti wayang golek dalang cilik, musik kolaborasi, bajidoran, sanggar lukis, kramik, angklung dan iket, music keroncong, ibing penca + domyak, dokjring, badingkut (aneka tari klasik, batara akustik,reog dan calung) serta jenggala manik, panggung  tatar Sunda dan Cirebonan, panggung nusantara dari sembilan (9) Provinsi,  festival  Egrang se- Jawa- Barat dan Festival Budaya Asean di Purwakarta Jawa-Barat  Negara Republik Indonesia pada tanggal 29 Juni Tahun 2013 di ikuti  berbagai perwakilan Negara Asean diantaranya, Indonesia, menampilkan  perutusan  dari sepuluh (10) Provinsi dan  sepuluh  (10) Kabupaten / Kota di Jawa Barat,  perwakilan Negara Thailand, Malaysia, Brunei Darusalam, Timor Leste, Laos, Kamboja, Vietnam, Philippines, Myanmar dan Singapore, masyarakat akan menyaksikan pasukan berkuda,  pukul  19 . 30 s/d selesai festival Kemilau  Cahaya Purwakarta Istimewa (rekor  muri ) ribuan lampion terbang dan lampion lotus, pawai lampion jingjing  serta dongdang berhias lampion dari berbagai perutusan baik dari pegawai organisasi perangkat daerah (OPD), Rukun Tetangga ( RT ) dan Rukun Warga ( RW ) , Desa se- Kabupaten  Purwakarta, Perusahaan BUMD  dan BUMN . Demikian disampaikan Panitia  hari Jadi Kota Purwakarta ke- 182 dan hari jadi Kabupaten Purwakarta ke-45  H. Padil Karsoma kepada media ini di ruang kerjanya Rabu (5/6).