Kamis, 04 Juli 2013

PURWAKARTA GELAR FESTIVAL BUDAYA ASEAN DAN KEMILAU CAHAYA

 Kesenian Filipina

Sembilan Negara ASEAN memeriahkan Festival Budaya Asean dan Kemilau Cahaya Purwakarta Istimewa dalam Puncak acara Hari Jadi Purwakarta ke 182 dan Kabupaten Purwakarta ke 45, Sabtu malam (29/06) yang digelar sepanjang jalan Jendral sudirman pasar juma’ah menuju Gedung Kembar Jl. KK. Singawinata Purwakarta. 

Peserta festival budaya Asean yang terdiri dari 9 Negara, yakni Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam, Kamboja, Laos, Filipina, Brunei Darussalam dan Myanmar berbaur bersama tim kesenian dari 10 propinsi di Indonesia dan 10 kabupaten kota di jawa barat, termasuk dengan peserta festival lampion yang berasal dari pegawai pemkab, BUMD, Pelajar, hingga masyarakat desa.
 
Pada  pukul 20.00, peserta festival mulai bergerak dari tempat start tepat di depan pertokoan Pasar Jumaah jalan Jendral Sudirman menuju tempat finish di gedung kembar. site plan iring-iringan festival diawali paling depan pasukan Lampion jinjing warna Merah Putih yang dibawa oleh TNI sebanyak 500 orang, diikuti 50 pasukan berkuda yang didalamnya ada komandan Deville, Bupati Purwakarta,  Muspida Kab.Purwakarta beserta tamu undangan lainnya.
 
Diikuti selanjutnya 4 Kereta Kencana masing-masing kereta kencana Ki Jagarasa, Nyi Malati, Jaka Sunda, dan Kereta Kencana Djogjakarta, kemudian adapula kereta gerobak Sapi yang membawa hasil pertanian. Dilanjutkan peserta Seni Budaya dari Negara-negara Asean, kemudian berikutnya dari Tim Kesenian Propinsi di Indonesia diantaranya propinsi jawa barat, DKI Jakarta, Papua, Bali, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Timur dan Kalimantan Barat.
 
Ditambah dengan tim kesenian dari kabupaten kota di jawa barat, yakni dari Kabupaten Karawang (Kesenian Ngarak Panganten), Kota Bekasi (kesenian Tanjidor), Sumedang (Kuda Renggong), Ciamis (Dugig), Kota Bogor (Wayang Hihid), Garut (Surak Ibra), Kota Bandung (Benjang), Cianjur (Ngarak Posong), Sukabumi (Budak Buruan), dan Subang (Sisingaan).
 
Dibagian selanjutnya kembali ada 500 pasukan Lampion jinjing warna merah putih oleh anggota TNI, 3.000 pasukan Lampion jinjing berasal dari Organisasi Perangkat Daerah, 6.000 lampion jinjing dari keluarga besar dinas pendidikan (terdiri dari guru-guru, kepala sekolah dari SD hingga tingkat SMA dan kepala UPTD pendidikan), 10.000 lampion jinjing dari tiap kecamatan yang ada di purwakarta, 18.200 lampion jinjing dari seluruh desa yang ada di purwakarta, dan terakhir 16.200 lampion jinjing berasal dari siswa SD, SMP, SMA dan SMK se purwakarta.
Ribuan warga yang ingin menyaksikan festival ini, praktis menyempurnakan lautan manusia di sepanjang jalan yang dilalui peserta festival. Tak ayal, pagar pembatas dan aparat keamanan tak bisa berbuat banyak saking membludaknya pengunjung. Namun begitu, sejak awal start hingga finish, festival berjalan lancar dan meriah.
 
Para delegasi ASEAN, ditempat finish menampilkan berbagai seni kreasinya, di depan Bupati serta Muspida plus, yang antusias menyaksikan penampilan mereka.
Selain festival budaya Negara Asean, Acara dirangkaikan dengan festival Kemilau Cahaya dengan menampilkan iring-iringan peserta pawai yang membawa lampion jinjing dan lampion terbang.  Banyaknya peserta festival lampion ini telah membukukan di rekor MURI, 2 kategori sekaligus sebagai peserta lampion jinjing terbanyak yang tercatat 56.472 lampion dan 5.000 lampion yang diterbangkan.
 
Dalam sambutannya Bupati Purwakarta,  H. Dedi Mulyadi, SH. menegaskan jika festival ini harus menjadi spirit kebangkitan Purwakarta, kebangkitan orang jawa barat yang didalamnya tumbuh tradisi sunda, “orang sunda harus menunjukkan kebesarannya pada dunia”, ungkap Bupati.
Dedi berharap, spirit kebanggaan dari masyarakat terhadap kotanya yakni purwakarta semakin meningkat dari waktu ke waktu, sehingga bisa dilihat setiap malam minggu mereka banyak tinggal di purwakarta daripada keluar kota. “Tingkat hunian hotel di purwakarta semakin meningkat dan kunjungan ke rumah makan juga semakin tinggi “ ujarnya.
 
Terkecuali itu, dari festival ini menurut Dedi, dapat membangun kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan dan kota asalnya, “sebagaimana Spirit lampion adalah cahaya, tentu cahaya dalam hati kita yang terang bisa membawa kita ke langit” pungkasnya.
(Humas Setda Purwakarta.)
 
Sumber  : purwakartakab.go.id

Ditulis Oleh : Unknown ~ Sebagai Admin Blog RT6 Cibungur

HarySukaSuka Sobat sedang membaca artikel tentang PURWAKARTA GELAR FESTIVAL BUDAYA ASEAN DAN KEMILAU CAHAYA. Terima kasih telah berkunjung di Blog RT 6 Cibungur, Saran dan Kritik yang Membangun untuk Perbaikan Content dan Tampilan Blog ini..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar